Macam-macam HenPon Saya

Pertama kali punya henpon sebenarnya ga sengaja dan tidak ada keinginan untuk memilikinya, tetapi kenapa akhirnya beli henpon? karena iri dengan sodara dan teman-teman saya di kampus dan di tempat kerja pada punya henpon :) ). Kala itu sekitar tahun 2002 harga henpon masih mahal banget Cing. karena terdorong rasa iri ==> motivasi yang bener apa ga sih?? :) )
akhirnya saya menabung untuk membeli sebuah henpon. setelah di rasa cukup uangnya, maka saya mengajak karib saya yang sudah biasa di dunia perhenponan untuk membantu membeli
henpon. setelah melakukan hunting sekian lama akhirnya saya menemukan sebuah henpon yang cukup baik di masanya dan yang paling penting cukup dengan tabungan saya. maka terbelilah henpon pertama saya yaitu SIEMENS S25

 

sumber foto: http://de.wikipedia.org/wiki/Datei:Siemens_S25.jpg

Henpon ini saya masih ingat betul saya belinya second dengan harga 550 ribu di Alun-alun Mall Malang di sebuah stan dekat pintu masuk, yang mana sekarang stan-nya udah tidak ada lagi, bangkrut mungkin ya? meskipun second namun ada garansi dari penjual selama 2 minggu. 

Henpon ini saya beli tahun 2002 dan saya pakai sampai tahun 2003, kemudian saya jual ke salah seorang teman saya seharga 350ribu :)

jika membicarakan henpon tentunya tidaklah klop bila tidak membeli SIM CARD, dan pilihan dijatuhkan ke provider si merah yaitu telkomsel dengan ploduknya SIMPATI NUSANTARA. Jangan salah mengira bahwa harga sim card jaman dulu murah seperti sekarang ini, mahalnya amit-amit dah. Saya beli SIM CARD seharga 350ribu, nih penampakan nya:




 

jika diperhatikan nomornya berakhir tahun 2001 ya? itu karena saya mencicilnya dengan membeli nomor dulu sebelum membeli henpon ==> bentuk dari percaya diri bahwa saya akan punya henpon :) ). nomor ini yang saya punya berakhir dengan traagis karena saya lupa mengisi pulsa setelah memasuki masa tenggang dan saya kehilangan pulsa kurang lebih 100ribu

menjual henpon ini pun juga tidak ada keinginan khusus untuk itu dan merasa berat untuk menjualnya namun karena terdorong keinginan untuk memiliki henpon warna dan bisa mms yang termasuk kategori murah, maka saya jual dan lantas membeli henpon baru di toko henpon terkenal di Dinoyo seharga 1,7juta rupiah yang setelahnya saya menyesal setengah hidup karena ternyata menurut temans yang biasa di dunia perhenponan itu adalah produk gagal dan cacat dan celakanya lagi saya sudah diperingatkan, bahkan sampai saya beli itu henpon, saya disuruh menjualnya dengan segera karena harganya akan segera jatuh. Dan benar sodara-sodara tidak sampai sebulan saya beli harganya terjun bebas sampai menyentuh harga 1,2 juta. Dan henpon itu adalah Nokia 3530 berikut penampakannya:

karena jengkel , henpon ini tidak lama saya pakai dan saya hibahkan ke adik saya :D , selanjutnya saya beralih ke henpon yang lain yaitu Samsung SGH C100, yang menurut saya cukup bagus, dengan kemampuan sudah edge, infrared, modem. dan yang paling menyenangkan adalah warnanya yang limited edition ahahah, yang membuat bangga adalah membuat temans saya yang punya henpon dengan tipe serupa menjadi iri dengan warnanya karena warnanya dari henpon ini secara umum adalah silver


henpon ini saya beli dengan harga 1,150jt di toko henpon di Gajah Mada Plasa malang yang sekarang tokonya juga udah bangkrut, yang di kemudian hari ternyata toko itu adalah milik teman saya. oh iya henpon ini saya beli tahun 2005.

untuk menemani henpon saya ini maka saya beli SIM CARD baru dengan provider yang sama yaitu si merah. SIM ini saya beli dengan harga 125ribu dengan pulsa 75ribu


umur henpon ini juga lumayan lama dan harus berakhir tragis tidak bisa digunakan bersamaan dengan kecelakaan yang menimpa saya di tahun 2008. karena henpon ini rusak maka nomornya saya hibahkan ke adik saya yang pada waktu itu ingin mencoba memakai layanan si merah.

Dan inilah henpon saya yang terakhir yang saya pakai yaitu Samsung SGH E200 dengan kemampuan bagi saya sudah cukuplah dan terasa pas di kantong (maksudnya uang untuk membelinya). Henpon ini saya tebus dengan harga 1,175 juta. henpon ini saya beli lewat sodara saya yang punya teman toko henpon di depan Malang Plasa.


dan rasa-rasanya ini juga bukan menjadi henpon yang paling akhir, karena tetap saya pengin punya Iphone :D ^ ^

Dan demikianlah cerita saya tentang henpon yang saya miliki selama ini

 

This entry was posted in Umum. Bookmark the permalink.

Leave a Reply